P E R I C U H ( Part 1)


Assalamualaikum sodara-sodaraku semua,

Wellcome back !!!

Postingan kali ini aku mau share pengalaman aku tentang sahabat.


Enam tahun yang lalu aku di terima di universitas Airlangga di fakultas sains dan teknologi. Hal ini mengharuskan aku untuk hijrah dari kota kecil penuh kenangan ke kota pahlawan yang katanya tetanggaku terkenal keras kehidupannya. Di kota pahlawan ini aku terpaksa ngekos, hidup sendiri jauh dari orang tua, jauh dari keluarga dan diwajibkan untuk mandiri. Untungnya dengan sifatku yang gampang bergaul, dengan mudah aku bisa dapet temen di sini. Setahun pertama hidup jauh dari keluarga itu susah banget rasanya. Dulu saking ngga kuatnya sebulan bisa 2 kali pulang ke rumah meskipun kadang di rumah cuma numpang tidur doang trus habis itu balik lagi hehe.

Alhamdulillahnya, setelah setahun tinggal di kota pahlawan ini aku bisa nemuin sahabat-sahabat baru di kampus. Aku dan 6 sahabatku udah kayak amplop dan perangko dimana ada aku di situ ada mereka, dimana ada mereka di situ ada aku J. Nah kali ini aku mau ngenalin kalian sama 6 sahabatku. Sebut saja kami P E R I C U H. Eiiisstttss... jangan berfikir negatif dulu tantang nama grub kami. Nama PERICUH sendiri bukan kami ber 7 yang mencetusan, melainkan ada salah satu temen sekelas kami yang nyeletuk waktu itu “wah kalian ini memang pericuh ya” hal itu terucap karna memang setiap ada kami bertujuh tempat itu pasti akan ramai dan riuh karna celotehan kami. Mungkin bisa di bilang kami bertujuh ini kumpulan manusia-manusia haus guyonan dengan urat malu yang udah mulai kendor. Kami memang terlihat tertutup dengan kelompok lain, akan tetapi sebenarnya bergaul dengan siapapun. Ketika menulis cerita ini aku membayangkan senyuman dan tawa lepas kami lima tahun lalu. Aahhh aku rindu kalian para sahabatkku.

Aku satu-satunya member pericuh yang jauh dari keluarga, sahabat-sahabatku yang lain tinggal bersama keluarga mereka karna kebetulan rumah mereka tidak jauh dari surabaya. Namun indahnya, seteah dekat dengan mereka akutak pernah merasa kesepian jauh dari keluarga, mereka selalu ada untukku. Keluarga mereka juga dekat denganku, bahkan aku merasa sudah dianggap sebagai anak mereka sendiri. Kalo lagi kangen masakan rumah dan ngga bisa pulang nih, aku biasanya main kesalah satu rumah mereka trus minta makan di sana haha.

Hal yang paling kuingat dari persahabatan kami adalah ketika libur semester tiba, jarang bahkan kami tidak pernah saking bertukar kabar. Saling mengirimkan pesan untuk bertanya apa kabar itu suatu yang mustahil bagi kami. Bukan karna kami saling melupakan, kami hanya saling memberi kesempatan untuk memanfaatkan waktu yang ada untuk lebih dekat dengan keluarga masing-masing. tapi ketika liburan berakhir, kami bisa berkumpul kembali tanpa harus ada rasa canggung di awal. yaa itu lah kami.

Seperti yang ku katakan tadi, pericuh ini punya tujuh member. Sebut saja kami Muthia, Amel, Mita, Pooja, Mila, Retno dan Novi. Dengan karakter, sifat, watak yang berbeda

Insyaallah, next post aku bakal cerita pandanganku tentang mereka, bagamana sifat dan sikap mereka menurut kacamataku.  Dan aku berharap, suatu saat sahabat-sahabatku akan sempat membaca postingan ini, dan saat itu terjadi aku tau kalian pasti akan merindukanku CUH.



Komentar