Pengen rumah sendiri pasca nikah tp ngga boleh sama orang tua?? Coba deh cara ini!!

Haloo sodara-sodaraku, apa kabar??πŸ˜‡πŸ˜‡
Postingan kali ini beda banget sama postingan-postinganku sebelumnya. Kali ini postingan yang aku buat tentang kehidupan di sekitarku.



Bagi para anak yang belum menikah ataupun yang sudah menikah tapi masih ikut orang tua, pernah ngga kalian membayangkan “gimana ya kalo kita udah hidup lepas dari orang tua?”. Bagi sebagian orang yang sudah terbiasa lepas dari orang tua karna sekolah atau kuliah mungkin kalian berfikiran “ah biasa aja, dulu pisah sama orang tua juga baik-baik aja. Aku pasti bisa mandiri”. Tapi, bagi seorang anak yang belum pernah pisah pasti bakal mikir “gimana ya kalo pisah rumah, bisa ngga ya? Tp aku harus mandiri!”. Dengan tujuan yang sama-sama untuk menuju kemandirian beberapa orang akan melakukan hal yang berbeda. Ada yang memilih berjuang untuk kemandiriannya dengan meyakinkan diri “ya, aku pasti bisa” ada pula yang akhirnya memutuskan menyerah sebelum berperang. Kali ini aku akan membahas kegalauan untuk hidup mandiri pasca menikah dari dua sisi, dari sisi anak, dan dari sisi orangtua.

Sebagai anak
Buat kalian yang sudah berumah tangga pasti kalian berfikiran kalo kalian harus bisa mandiri dari oang tua. Dari kalian dewasapun yang ada di fikiran kalian pastilah membangun kelurga kecil bersama pasangan yang sakinah, mawadah, warahmah bersama pasangan kalian. Bahkan dari kalian mungkin tidak ada yang membayangkan masa depan kalian dengan membangun keluarga bersama orang tua. Karna memang 97% orang mendambakan kemandirian. Namun kenyataannya kemandirian itu tidak bisa semudah itu untuk dilaksanakan. Banyak hal-hal yang harus di penuhi untuk menuju kemandirian itu baik dari segi mental maupun dari segi materil. Faktanya di indonesia tidak semua orang yang sudah menikah bisa dan mampu untuk langsung meninggalkan rumah orang tua, mungkin dengan alasan orang tua hidup sendiri, orang tua sudah tua, orang tua sakit, dan lain sebagainya. Ataupun sebaliknya, belum bisa meninggalkan rumah karna faktor ekonomi yang belum memungkinkan.
Untuk faktor mental, sebagian besar anak akan memilih untuk tetap bersama orang tua dan tinggal di rumah orangtua dengan peraturan orangtua atau memilih untuk hidup dirumah sendiri dengan membawa orangtua kerumah pribadinya dengan meneapkan peraturannya sendiri. Hal ini dilakukan karna ketika sudah berumah tangga pasti kalian ingin mengatur kehidupan anda sesuai kemauan anda. Tetapi untuk faktor materi, sebagian orang akan berfikir kalau tinggal besama orangtua adalah pilihan terakhir, dan ada pula yang berfikir mungkin kalian akan meninggalkan rumah setelah ada dana yang cukup untuk pergi.

Tulisan ini akan fokus pada orang-orang yang mengalami faktor materil. Untuk kalian yang ingin keluar dari rumah orangtua karena kalian sudah mampu untuk hidup mandiri. Terlebih kalian sudah mempunyai anak yang sangat dekat dengan kakek neneknya, tolong fikirkan pula perasaan orangtua kalian sebagai kakek dan nenek dari anak kalian. Kalian tau, setelah kalian dewasa bukan kalian yang menjadi prioritas dan yang paling berhaga bagi orang tua kalian. Bagi beliau, cucu beliau adalah harta yang paling beharga, yang paling dicinta, dan yang paling diprioritaskan. Bahkan kadang kasih sayang kakek dan nenek bagi sang anak dirasa lebih besar dari kasih sayang orang tuanya, kenapa? Karena kakek dan nenek hanya mempunyai kewajiban untuk menyayangi mereka tidak ada kewajiban untuk mendidik. Bagi beliau cucu adalah sumber semangat baru dan obat segala penyakit. Oleh sebab itu sebagai seorang anak kita harus bisa memikirkan hal tersebut pula.

Sebagai orang tua
Sebagai orang tua, melihat seorang anak dapat tumbuh dan mandiri adalah suatu kebanggaan baginya. Namun ketika sang anak memutuskan untuk keluar dari rumah, setiap orang tua pasti merasakan hal yang sama yaitu berat untuk melepaskannya. Apalagi ketika sang anak sudah memberikan seorang cucu untuknya. Orang tua kalian pasti akan benar-benar merasa kehilagan setengah dari semangat mereka. Tapi percayalah bahwa nantinya orang tua kita pasti akan memahami dan memaklumi apa yang kita inginkan.

Jadi aku bilang sih solusinya ya “di bicarakeun semuannya”. Kalo kalian memang pingin belajar mandiri, katakan keinginan kalian keorang tua. Kalau beliau tidak berkenan, itu bukan karna beliau tidak mau tapi beliau pasti punya alasan kenapa beliau memilih untuk belum setuju. Asal semua dibicarakan, pasti ada jalan kluar untuk masalah kalian. Dan pastikan kalian memounyai alasan kuat untuk keinginan kalian.

Sekian postingan saya kali ini, apabila ada yang kurang berkenan dalam postingan kali ini saya mohon maaf sebesar-besarnya.πŸ™ŒπŸ™Œ Postingan ini tidak bermaksud apa-apa dan tidak berniat menyinggung siapa-siapa ini benar-benar karna saya seing menemukan kasus seperti ini di sekitar kehidupan saya. Oke sodara-sodara, sampai jumpa di post selanjutnya. 

Komentar

Postingan Populer